Turis Diusir Bali: Spanyol & Kolombia Tak Bayar Tagihan

Selasa, 3 Juni 2025 18:58

Dua turis, seorang asal Spanyol dan satu lagi dari Kolombia, dideportasi dari Bali karena tidak membayar tagihan di berbagai restoran dan penginapan. Mereka ditahan di Rudenim Denpasar dan kini masuk daftar penangkalan.

illustration turis diusir bali © copyright Oleksandr P - Pexels

Bali, pulau surga di Indonesia, kembali menjadi saksi kasus deportasi terhadap turis asing. Kali ini, seorang turis asal Spanyol bernama CNG (37) dan kekasihnya, ATL asal Kolombia, dideportasi karena masalah keuangan. Keduanya tertangkap karena tidak membayar tagihan di beberapa restoran dan penginapan selama kunjungan mereka di Bali.

Kronologi Kejadian

CNG dan ATL tiba di Bali pada 13 Mei 2024 dengan visa kedatangan (Visa on Arrival/VOA). Sejak kedatangan mereka, mereka menunggak pembayaran di lima tempat berbeda, termasuk restoran dan hotel. Kejadian ini terungkap setelah manajemen hotel dan restoran melaporkan ketidakjujuran mereka kepada pihak kepolisian.

"Mereka berdua dilaporkan kepada polisi oleh manajemen hotel dan restoran karena tak kunjung membayar tagihan makan," jelas Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Gede Dudy Duwita.

Alasan dan Penangkapan

Saat ditangkap oleh polisi, CNG mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bahwa ia mengalami kesulitan keuangan. Ia beralasan sedang menunggu kiriman uang dari keluarganya dan telah meminta waktu untuk melunasi tagihan kepada pihak restoran dan hotel.

"Namun, tidak semua pihak mau memberi waktu," tambah Dudy. "CNG masih menunggu bantuan keuangan untuk melunasi biaya tambahan penginapan."

Proses Deportasi

Setelah penangkapan, CNG dan ATL ditahan di Rudenim pada 10 Juni 2024. ATL dideportasi lebih dulu pada 25 Juni 2024, sementara CNG dideportasi pada 18 September 2024. Keduanya kini masuk dalam daftar penangkalan, yang berarti mereka tidak diperbolehkan masuk kembali ke Indonesia.

Pentingnya Menghormati Aturan

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi turis asing yang berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali. Menghormati aturan dan kewajiban finansial adalah hal yang sangat penting. Selain itu, penting untuk merencanakan perjalanan dengan matang, termasuk mengelola keuangan secara bijak agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Tips untuk Mengatur Keuangan Saat Berlibur

Berikut beberapa tips untuk mengatur keuangan saat berlibur di luar negeri:

  1. Tetapkan Anggaran: Tentukan batas pengeluaran untuk perjalanan Anda, termasuk biaya tiket pesawat, akomodasi, makanan, dan aktivitas. Hindari pengeluaran impulsif.
  2. Manfaatkan Kartu Kredit dengan Bijak: Jika Anda menggunakan kartu kredit, pastikan Anda memahami suku bunga dan biaya yang berlaku. Gunakan kartu kredit dengan bijak dan lunasi tagihan tepat waktu.
  3. Manfaatkan Promo dan Diskon: Carilah promo dan diskon untuk tiket pesawat, hotel, dan aktivitas wisata. Anda dapat menemukan banyak penawaran menarik di internet.
  4. Hindari Pertukaran Uang Tunai di Bandara: Kurs di bandara biasanya lebih tinggi. Tukar uang di tempat yang lebih menguntungkan seperti bank atau money changer terpercaya.

Dampak Deportasi bagi Turis

Deportasi dapat berdampak buruk bagi turis, termasuk:

  • Dilarang Masuk Kembali: Turis yang dideportasi mungkin dilarang masuk kembali ke Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan untuk mengunjungi negara ini di masa mendatang.
  • Catatan Kriminal: Deportasi dapat meninggalkan catatan kriminal di negara yang bersangkutan, yang dapat berdampak pada permohonan visa ke negara lain di masa mendatang.
  • Kerugian Finansial: Biaya tambahan yang dikeluarkan untuk membayar tagihan, tiket pesawat pulang, dan biaya deportasi dapat menjadi beban finansial.

Kesimpulan

Kasus deportasi CNG dan ATL menjadi pelajaran penting bagi semua wisatawan. Penting untuk merencanakan perjalanan dengan matang, termasuk mengelola keuangan secara bijak, agar tidak menimbulkan masalah selama berlibur. Selain itu, selalu patuhi peraturan dan hukum setempat untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan. Dengan bersikap bertanggung jawab, kita dapat memastikan perjalanan yang menyenangkan dan aman di Bali maupun di berbagai destinasi wisata lainnya.

Artikel terkait

Makan Sendirian di Restoran: Manfaat & Alasan Mencoba
Nomor +185: Panggilan dari Indosat - Ini Asal & Alasannya!
Resep Steak Ayam Saus Lada Hitam Ala Restoran: Mudah & Lezat di Rumah!
Deportasi Turis Bali: Spanyol & Kolombia Diusir Karena Tak Bayar Tagihan
Tangkap Babi Hutan Gratis di Gunung Jiuhuang, China! (Berani?)
Krisis Sampah Phuket: Dampak Lonjakan Wisatawan
Wisata Horor: Tren Menakutkan yang Populer di Amerika Serikat
Aturan Check-in & Check-out Hotel Malaysia Baru: Warga Ngamuk!
Salju Pertama di Sapporo, Gunung Fuji Tunggu Musim Dingin - Jepang
Keamanan Label Bagasi: Tips Aman Melindungi Data Pribadi Saat Bepergian
Pantai Tersembunyi Indonesia: Jelajahi Surga yang Belum Terjamah
Islandia: Mengapa Negara Ini Tak Punya Kereta Api?