:strip_exif():quality(75)/medias/341/34eeec2a1eb1826bd851d61e9cea3ebe.jpeg)
- Memahami Peranan Neurofisiologi dalam Kesehatan Otak
- Teknik Canggih dalam Neurofisiologi
- Keunggulan Neurofisiologi dalam Deteksi Dini dan Terapi
- Perbedaan Neurofisiologi dengan Metode Lain
- ICCN 2024: Forum Global untuk Perkembangan Neurofisiologi
- Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Cerah untuk Kesehatan Otak
Kesehatan otak dan sistem saraf menjadi perhatian global karena tingginya jumlah penderita gangguan neurologis. Pada tahun 2021, lebih dari sepertiga populasi dunia, sekitar 3,4 miliar orang, mengalami kondisi seperti stroke, migrain, Alzheimer, dan epilepsi.
Memahami Peranan Neurofisiologi dalam Kesehatan Otak
Salah satu pendekatan yang efektif dalam menangani gangguan neurologis adalah neurofisiologi. Jonathan Cole, Presiden International Federation of Clinical Neurophysiology (IFCN), menjelaskan bahwa neurofisiologi mempelajari aktivitas listrik di otak dan sistem saraf untuk mendiagnosis dan memahami gangguan seperti epilepsi, kelainan tidur, dan cedera saraf.
Teknik Canggih dalam Neurofisiologi
Pendekatan ini menggunakan alat seperti EEG (elektroensefalogram), EMG (elektromiogram), dan EP (evoked potential) untuk menganalisis sinyal saraf dan memberikan intervensi yang tepat. EEG merekam aktivitas listrik di otak, membantu mendiagnosis gangguan seperti epilepsi dan gangguan tidur. EMG mengukur aktivitas listrik di otot, membantu mendiagnosis penyakit saraf seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS). EP mengukur respon saraf terhadap stimulasi, membantu mendiagnosis kerusakan saraf pada berbagai kondisi seperti Bell's palsy.
Keunggulan Neurofisiologi dalam Deteksi Dini dan Terapi
Meskipun memiliki potensi besar, kesadaran akan pentingnya neurofisiologi dalam praktik medis sehari-hari masih rendah. Dokter saraf Manfaluthy Hakim menambahkan bahwa dengan pendekatan ini, berbagai penyakit neurologis dapat diintervensi lebih awal, sehingga mengurangi dampak jangka panjang.
Perbedaan Neurofisiologi dengan Metode Lain
Selama ini, teknologi yang umum digunakan untuk mendiagnosis masalah kesehatan adalah X-ray, MRI, dan CT-scan, yang lebih fokus pada penilaian struktur tubuh, bukan fungsi. Sementara itu, neurofisiologi dapat meningkatkan fungsi sistem saraf, memungkinkan deteksi dini gangguan fungsi, seperti pada masalah saraf wajah seperti Bell's palsy.
ICCN 2024: Forum Global untuk Perkembangan Neurofisiologi
Menyadari pentingnya pendekatan ini, IFCN dan Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) akan mengadakan konferensi global, The International Congress of Clinical Neurophysiology (ICCN) 2024. Kongres ini akan berlangsung dari 10 hingga 14 September 2024, membahas inovasi dan penelitian terbaru di bidang neurologi dan neurofisiologi, dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari lebih 30 negara.
Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Cerah untuk Kesehatan Otak
“Dengan perkembangan ilmu neurofisiologi, kita memiliki kesempatan besar untuk mencegah, mendeteksi lebih awal, dan memberikan terapi yang lebih efektif bagi pasien,” kata dr. Manfaluthy. Dengan kemajuan neurofisiologi, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah untuk kesehatan otak dan sistem saraf.