:strip_exif():quality(75)/medias/1709/be345dd9982d84a410127d50c5e89c11.jpeg)
Zat besi merupakan mikronutrien penting yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang optimal. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti anemia.
Manfaat Zat Besi untuk Anak
Berikut beberapa manfaat penting zat besi untuk anak:
Pembentukan Sel Darah Merah: Zat besi membantu pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengikat oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, serta energi tubuh.
Meningkatkan Kognitif: Zat besi juga berperan dalam perkembangan otak dan meningkatkan kemampuan kognitif anak, seperti IQ, konsentrasi, dan daya ingat.
Meningkatkan Imunitas: Zat besi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga lebih kuat melawan infeksi dan penyakit.
Gejala Kekurangan Zat Besi pada Anak
Kekurangan zat besi atau anemia pada anak dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:
Kelelahan dan Lemah: Anak mudah lelah, lesu, dan kurang bersemangat.
Kulit Pucat: Warna kulit anak terlihat pucat karena kurangnya oksigen dalam darah.
Sesak Napas: Anak mudah sesak napas, terutama saat beraktivitas.
Pusing dan Sakit Kepala: Anak sering mengalami pusing dan sakit kepala.
Gangguan Perkembangan: Anak mengalami gangguan perkembangan, seperti lambat tumbuh, IQ rendah, dan kesulitan belajar.
Perubahan Perilaku: Anak menjadi mudah rewel, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi.
Sumber Zat Besi Alami untuk Anak
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak, berikan makanan kaya zat besi seperti:
Daging Merah
Hati Ayam: Sumber zat besi yang sangat baik. Hanya 28 gram hati ayam dapat memberikan 3,6 miligram zat besi.
Daging Sapi: Daging sapi cincang kaya akan zat besi, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan hati ayam. 28 gram daging sapi cincang mengandung sekitar 0,8 miligram zat besi.
Daging Kambing: 28 gram daging kambing mengandung sekitar 1 miligram zat besi.
Hati Sapi: Sumber zat besi yang baik, dengan 1,7 miligram zat besi dalam 28 gram.
Ikan
Ikan Kembung: Mengandung zat besi yang cukup tinggi, yaitu 0,9 miligram per 100 gram.
Ikan Salmon: Memiliki kandungan zat besi sekitar 0,77 miligram per 100 gram.
Sumber Zat Besi Non-Hewani
Selain daging dan ikan, berikut beberapa sumber zat besi non-hewani:
Bayam: Sayuran berdaun hijau gelap ini kaya zat besi, tetapi penyerapannya kurang optimal.
Kacang-kacangan: Kacang merah, kacang hijau, dan kacang kedelai mengandung zat besi yang cukup tinggi.
Biji-bijian: Biji wijen, biji chia, dan biji bunga matahari kaya akan zat besi.
Sereal Fortifikasi: Beberapa jenis sereal yang difortifikasi dengan zat besi dapat menjadi pilihan praktis untuk anak.
Tips Meningkatkan Penyerapan Zat Besi
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan, berikut beberapa tips:
Konsumsi Vitamin C: Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Kombinasikan makanan kaya zat besi dengan buah jeruk, stroberi, atau kiwi.
Hindari Teh dan Kopi: Kafein dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi.
Hindari Susu Sapi: Susu sapi dapat menghambat penyerapan zat besi, terutama pada anak yang berusia di bawah 2 tahun.
Suplemen Zat Besi untuk Anak
Jika anak mengalami kekurangan zat besi, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi. Suplemen zat besi sebaiknya diberikan sesuai petunjuk dokter.
Kesimpulan
Zat besi sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Pastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui makanan sehat dan bergizi. Jika anak menunjukkan gejala kekurangan zat besi, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dengan asupan zat besi yang cukup, anak dapat tumbuh sehat dan berkembang optimal.