:strip_exif():quality(75)/medias/924/92a4cfa777689ac35ddcde8fa2079013.jpeg)
Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah lebih tinggi dari normal. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kerusakan saraf, gangguan mata, dan kerusakan ginjal. Meskipun sering dialami oleh penderita diabetes, gula darah tinggi juga dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki diabetes.
Apa Itu Gula Darah Tinggi?
Gula darah adalah sumber energi utama untuk tubuh. Ketika kita makan, tubuh memecah makanan menjadi gula (glukosa). Glukosa kemudian masuk ke aliran darah dan digunakan sebagai bahan bakar untuk sel-sel tubuh.
Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Insulin membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Jika tubuh tidak memproduksi atau menggunakan insulin secara normal, maka glukosa akan menumpuk di dalam darah, sehingga menyebabkan gula darah tinggi.
Apa Penyebab Gula Darah Tinggi?
Berikut adalah beberapa penyebab utama gula darah tinggi:
Diabetes: Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin secara normal. Diabetes menjadi penyebab utama gula darah tinggi.
Gangguan Produksi atau Penggunaan Insulin: Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Sementara itu, pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Dosis Insulin atau Obat yang Tidak Tepat: Dosis insulin atau obat diabetes yang tidak tepat dapat menyebabkan gula darah meningkat.
Kesalahan dalam Penyuntikan Insulin: Penyuntikan insulin yang tidak tepat atau penggunaan insulin yang sudah kedaluwarsa juga dapat memicu gula darah tinggi.
Tidak Mengikuti Diet Diabetes: Tidak mengikuti diet diabetes yang telah diresepkan oleh dokter dapat menyebabkan gula darah meningkat. Diet yang tidak tepat dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa dalam darah.
Kurang Berolahraga: Kurang berolahraga atau memiliki gaya hidup sedentari dapat meningkatkan risiko gula darah tinggi. Olahraga membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga menurunkan kadar gula darah.
Sakit atau Infeksi: Kondisi sakit atau infeksi dapat meningkatkan kadar hormon yang meningkatkan gula darah. Hormon seperti kortisol dan glukagon dapat meningkatkan kadar gula darah dalam keadaan stress.
Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Obat-obatan seperti steroid atau imunosupresan dapat menyebabkan gula darah tinggi. Obat-obatan ini dapat mengganggu produksi atau penggunaan insulin.
Luka atau Prosedur Operasi: Luka atau prosedur operasi dapat memicu respon tubuh yang meningkatkan gula darah. Tubuh melepaskan hormon stres saat mengalami luka atau operasi, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Stres: Stres dapat menyebabkan tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan gula darah. Stres menyebabkan tubuh melepaskan hormon seperti kortisol, yang meningkatkan produksi glukosa oleh hati.
Faktor Keturunan: Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes meningkatkan risiko terkena diabetes dan gula darah tinggi.
Usia: Risiko terkena diabetes meningkat seiring bertambahnya usia.
Ras dan Etnis: Beberapa ras dan etnis, seperti orang Afrika Amerika, Hispanik, Asia Amerika, dan penduduk asli Amerika, memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.
Gejala Gula Darah Tinggi
Gejala gula darah tinggi dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali, sementara yang lain mengalami gejala yang signifikan. Berikut adalah beberapa gejala umum gula darah tinggi:
Sering merasa haus
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Merasa lelah dan lemas
Penglihatan kabur
Luka yang sulit sembuh
Infeksi yang sering terjadi
Berat badan turun secara tiba-tiba
Merasa lapar terus-menerus
Mual dan muntah
Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki
Komplikasi Gula Darah Tinggi
Jika gula darah tinggi tidak diatasi, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Kerusakan Saraf: Gula darah tinggi dapat merusak saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan nyeri pada tangan dan kaki. Dalam kasus yang parah, kerusakan saraf dapat menyebabkan impotensi dan inkontinensia.
Gangguan Mata: Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, yang dapat menyebabkan retinopati diabetik. Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan kabur, penglihatan ganda, dan bahkan kebutaan.
Kerusakan Ginjal: Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal, yang dapat menyebabkan nefropati diabetik. Nefropati diabetik dapat menyebabkan gagal ginjal.
Penyakit Jantung: Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Amputasi: Gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di kaki dan kaki, yang dapat menyebabkan infeksi dan luka yang sulit sembuh. Luka yang tidak kunjung sembuh dapat menyebabkan amputasi.
Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gula darah tinggi:
Minum Obat Diabetes: Minum obat diabetes yang telah diresepkan oleh dokter secara teratur dan sesuai dosis.
Diet Sehat: Konsumsi makanan sehat yang rendah gula dan lemak jenuh. Berikut adalah beberapa tips diet sehat untuk penderita gula darah tinggi:
Batasi konsumsi makanan manis dan minuman manis, seperti permen, cokelat, dan minuman bersoda.
Konsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Pilih sumber protein yang sehat, seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Pilih lemak sehat, seperti minyak zaitun dan alpukat.
* Minum air putih yang cukup.
Kelola Stres: Kelola stres dengan melakukan hobi yang disukai, meditasi, atau teknik relaksasi lainnya. Stres dapat meningkatkan kadar gula darah.
Berolahraga Secara Teratur: Lakukan olahraga secara teratur, setidaknya 30 menit setiap hari selama lima kali seminggu. Olahraga membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga menurunkan kadar gula darah.
Menurunkan Berat Badan: Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Obesitas dapat meningkatkan resistensi insulin, sehingga menyebabkan gula darah tinggi.
Ikuti Anjuran Dokter saat Sakit: Ikuti anjuran dokter terkait pengobatan dan pola makan saat sakit. Sakit dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Hindari Mengubah Dosis Obat: Jangan mengubah dosis obat diabetes tanpa berkonsultasi dengan dokter. Mengubah dosis obat sendiri dapat menyebabkan gula darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika:
Gula darah tidak kunjung turun meskipun sudah melakukan upaya untuk menurunkannya.
Anda mengalami gejala lain seperti napas pendek dan terdapat keton di dalam urine. Keton adalah produk sampingan dari pemecahan lemak yang dapat menumpuk dalam darah jika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi.
Pencegahan Gula Darah Tinggi
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah gula darah tinggi:
Jaga berat badan yang sehat: Memiliki berat badan yang sehat dapat membantu mencegah diabetes dan gula darah tinggi.
Berolahraga secara teratur: Lakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari selama lima kali seminggu.
Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan yang rendah gula, lemak jenuh, dan kaya serat.
Hindari merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Kontrol tekanan darah dan kolesterol: Memiliki tekanan darah dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Berkonsultasi dengan dokter: Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, konsultasikan dengan dokter tentang risiko Anda terkena diabetes dan cara mencegahnya.
Kesimpulan
Gula darah tinggi merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi gula darah tinggi untuk mencegah risiko kesehatan. Jika Anda mengalami gejala gula darah tinggi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pengobatan yang tepat, Anda dapat mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang serius.