:strip_exif():quality(75)/medias/2265/92bc07d71ae68fdba3eb7c9cf0855d3d.jpeg)
Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja. Meskipun tidak memengaruhi kecerdasan anak, disleksia dapat menimbulkan tantangan dalam belajar dan berprestasi di sekolah. Sebagai orang tua, memahami tanda awal disleksia pada anak sangat penting untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat sejak dini.
Tanda-Tanda Disleksia pada Anak yang Perlu Diperhatikan
Anak dengan disleksia mungkin menunjukkan beberapa tanda berikut:
- Kesulitan belajar dan menghapal abjad: Anak disleksia mungkin kesulitan dalam mengenali huruf, menghubungkan huruf dengan bunyi, atau menghapal abjad. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan dalam mengeja kata-kata.
- Perkembangan bicara yang lambat: Anak disleksia mungkin terlambat bicara dibandingkan teman sebayanya. Mereka kesulitan memproses fonologi, yang berdampak pada akurasi dalam memproduksi suara.
- Sulit menjalani lebih dari satu instruksi: Anak disleksia mungkin kesulitan mengikuti banyak instruksi sekaligus. Mereka mungkin lupa langkah-langkah instruksi atau mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan informasi.
- Kesulitan memahami kata berima: Anak disleksia mungkin kesulitan mengingat kata-kata berima sederhana. Mereka bisa mengalami kesulitan mengenali kata-kata berima atau memecah kata-kata menjadi bunyi sendiri.
- Bermasalah dengan memori jangka pendek: Memori jangka pendek juga menjadi tantangan tersendiri bagi anak disleksia. Mereka kesulitan mengingat informasi baru, seperti nama teman atau instruksi sederhana.
- Bingung dengan kata terkait arah: Kata-kata seperti kiri, kanan, naik, turun bisa membuat anak disleksia bingung. Kebingungan ini seringkali berlanjut hingga dewasa.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua jika Mencurigai Anak Mengalami Disleksia?
Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami disleksia, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat melakukan penilaian dan memberikan diagnosis yang tepat.
Setelah diagnosis, penting untuk mencari dukungan dan intervensi yang tepat untuk membantu anak Anda mengatasi tantangan yang dihadapi. Beberapa intervensi yang umum dilakukan untuk anak disleksia meliputi:
- Terapi bicara dan bahasa: Terapi ini membantu anak disleksia meningkatkan keterampilan bahasa dan kemampuan membaca.
- Terapi edukasi khusus: Terapi edukasi khusus dirancang untuk membantu anak disleksia belajar dengan cara yang berbeda dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Program pembelajaran berbasis komputer: Program pembelajaran berbasis komputer dapat membantu anak disleksia belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Pentingnya Dukungan dan Pemahaman
Disleksia bukan cerminan kecerdasan. Dengan dukungan yang tepat, anak disleksia tetap bisa meraih kesuksesan. Kuncinya adalah mengenali kebutuhan unik anak dalam belajar dan memastikan strategi edukasi mereka disesuaikan.
Orang tua dan guru memegang peran penting dalam mendukung anak disleksia. Mereka perlu memberikan rasa nyaman, empati, dan kesabaran. Dorong anak untuk mengembangkan kemampuan mereka dan rayakan setiap kemajuan yang mereka capai. Ingat, dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak disleksia dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sukses.