:strip_exif():quality(75)/medias/1613/38a47fab2a765d0223847184a59856f4.jpeg)
Masa 0-5 tahun disebut sebagai masa emas (golden age) bagi perkembangan anak. Salah satu aspek perkembangan yang krusial, namun sering terlupakan oleh orang tua, adalah perkembangan oral-sensory motor. Perkembangan ini penting untuk anak usia 6-12 bulan, di mana mereka belajar mengolah makanan dengan mulutnya.
Apa Itu Perkembangan Oral-Sensory Motor?
Perkembangan oral-sensory motor meliputi dua aspek utama:
1. Oral motorik:
Meliputi kemampuan otot-otot mulut dalam bekerja, seperti kekuatan otot, koordinasi gerakan, dan kemampuan mengolah makanan di mulut.2. Oral sensorik:
Berhubungan dengan bagaimana jaringan mulut merasakan informasi sensorik seperti rasa, suhu, dan tekstur makanan.MPASI: Kunci Perkembangan Oral-Sensory Motor
Pemberian MPASI memiliki peran penting dalam perkembangan oral-sensory motor. Berikut panduan tekstur MPASI berdasarkan usia:
6-9 bulan: Puree atau lumat (mashed)
9-12 bulan: Cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger food
Finger food adalah makanan yang bisa dipegang, digigit, dan dikunyah oleh anak usia tersebut. Finger food membantu anak mengembangkan koordinasi tangan-mata, kemampuan motorik halus, dan rasa percaya diri dalam makan.
Manfaat Menaikkan Tekstur MPASI
Mengajarkan anak untuk mengunyah sejak dini melalui variasi tekstur MPASI memiliki banyak manfaat:
Meningkatkan kemampuan mengunyah: Variasi tekstur melatih otot-otot mulut, sehingga anak belajar mengunyah dengan benar.
Mempercepat proses makan: Anak yang terbiasa mengunyah akan lebih cepat dalam mengolah makanan di mulut, sehingga waktu makan menjadi lebih singkat.
Meningkatkan asupan nutrisi: Anak yang bisa mengunyah dengan baik mampu mengolah makanan lebih efisien, sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal.
Membangun kemandirian: Finger food membantu anak belajar makan sendiri, mengembangkan keterampilan motorik halus, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Risiko Jika Tekstur MPASI Tidak Dinaikkan
Jika anak terus diberi bubur hingga usia 12 bulan, mereka tidak akan belajar mengunyah dengan baik. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti:
Terlambat belajar makan: Anak masih mengemut dan melepeh makanan saat seharusnya sudah belajar makan seperti orang dewasa.
Makan dalam waktu lama: Anak mengalami kesulitan mengunyah, sehingga waktu makan menjadi sangat lama, bahkan hingga satu jam.
Kesulitan mengunyah tekstur makanan tertentu: Anak mungkin mengalami kesulitan mengunyah makanan dengan tekstur lebih kasar, seperti daging atau sayuran.
Tips Meningkatkan Kemampuan Mengunyah Anak
Berikut beberapa tips untuk membantu anak belajar mengunyah:
Mulai dengan tekstur lembut: Awali dengan puree atau lumat, lalu secara bertahap naikkan teksturnya menjadi cincang halus, cincang kasar, dan finger food.
Berikan finger food yang aman: Pilih finger food yang mudah digigit dan tidak mudah tersedak, seperti pisang, roti, wortel rebus, atau buah beri.
Buat proses makan menyenangkan: Libatkan anak dalam proses makan, seperti memilih makanan atau membantu menyiapkan makanannya.
Bersabar dan konsisten: Butuh waktu bagi anak untuk belajar mengunyah. Tetap sabar dan konsisten dalam menawarkan berbagai macam tekstur makanan.
Kapan Perlu Bantuan Profesional?
Jika anak Anda berusia 2-3 tahun dan masih mengemut, melepeh, dan makan dalam waktu lama, mungkin ada masalah perkembangan makan di usia 6-12 bulan yang perlu ditangani. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau terapis wicara untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Perkembangan oral-sensory motor sangat penting untuk anak usia 6-12 bulan. Memberikan MPASI dengan variasi tekstur sesuai usia anak akan membantu mereka belajar mengunyah, mengolah makanan di mulut, dan mengembangkan kemampuan makan yang baik. Ingat, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesulitan mengunyah dan berkonsultasi dengan profesional jika diperlukan.