:strip_exif():quality(75)/medias/667/8b3ca5f239d2b35323f3788d49ad3b3b.jpeg)
Setiap tahun, Korea Selatan merayakan Chuseok, juga dikenal sebagai Hangawi. Perayaan ini mirip dengan Thanksgiving di Amerika Serikat, di mana masyarakat mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen dan berkah keluarga. Pada tahun 2024, Chuseok akan berlangsung dari 16 hingga 18 September, di mana seluruh Korea akan merayakan momen penuh makna ini dengan kebersamaan dan tradisi yang kuat.
Sejarah Chuseok: Dari Kerajaan Silla hingga Modern
Tradisi Chuseok telah dirayakan selama berabad-abad, sejak zaman Kerajaan Silla sekitar abad pertama Masehi. Saat itu, rakyat merayakan keberhasilan panen setelah bekerja keras sepanjang tahun. Chuseok juga menjadi waktu bagi masyarakat untuk mengenang leluhur dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada dewa-dewa atas hasil bumi yang melimpah.
Salah satu legenda yang terkenal adalah kompetisi tenun kain yang diadakan oleh Raja Silla. Dua kelompok perempuan berlomba menghasilkan kain terbaik selama sebulan. Kelompok yang kalah harus menyajikan hidangan untuk pemenang, menandai berakhirnya musim tanam dan mengembangkan tradisi ini menjadi perayaan nasional.
Tradisi dan Ritual Penting Chuseok
Chuseok adalah waktu bagi keluarga Korea untuk berkumpul di kampung halaman. Berikut adalah beberapa ritual penting yang dilakukan selama perayaan ini:
1. Charye: Menghormati Leluhur
Charye adalah upacara penghormatan kepada leluhur. Dalam upacara ini, makanan disajikan di meja persembahan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur. Hidangan tersebut biasanya terdiri dari buah-buahan, daging, dan makanan tradisional yang melambangkan hasil bumi.
2. Seongmyo: Ziarah ke Makam Leluhur
Seongmyo adalah ziarah ke makam leluhur. Selama seongmyo, keluarga membersihkan makam, merapikan batu nisan, dan meletakkan persembahan makanan. Ziarah ini memperkuat ikatan keluarga dan menjaga tradisi.
3. Ganggangsullae: Tarian Bulan Purnama
Ganggangsullae adalah tarian melingkar yang dilakukan perempuan di bawah bulan purnama. Tarian ini melambangkan kesuburan dan menciptakan suasana kebersamaan yang ceria.
Hidangan Khas Chuseok: Menikmati Rasa dan Tradisi
Chuseok identik dengan hidangan khas yang hanya muncul saat perayaan ini. Berikut beberapa hidangan yang wajib ada di meja makan selama Chuseok:
1. Songpyeon: Kue Beras Keberuntungan
Songpyeon adalah kue beras berbentuk setengah lingkaran yang diisi kacang merah atau biji wijen. Pembuatan songpyeon melibatkan seluruh anggota keluarga, yang diyakini membawa keberuntungan bagi mereka yang membuatnya dengan tulus.
2. Jeon: Pancake Gurih yang Lezat
Jeon adalah pancake gurih dari sayuran, daging, atau ikan. Rasanya yang lezat dan gurih menjadi favorit selama Chuseok.
3. Galbijjim: Iga Sapi yang Lembut
Galbijjim adalah iga sapi yang dimasak dengan saus kedelai. Rasanya yang gurih dan lembut menjadi hidangan utama yang istimewa.
4. Tteokguk: Sup Kue Beras untuk Umur Panjang
Tteokguk adalah sup kue beras, dipercaya membawa keberuntungan dan umur panjang.
Esensi Chuseok: Lebih dari Sekadar Perayaan Panen
Chuseok bukan hanya sekadar perayaan panen. Perayaan ini adalah waktu untuk mempererat hubungan keluarga, merayakan kebersamaan, dan bersyukur atas berkat yang diterima. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Chuseok mengajarkan pentingnya hubungan antar-generasi dan menghargai tradisi. Di tahun 2024, perayaan ini akan mengingatkan kita akan arti penting keluarga, leluhur, dan tanah tempat kita berasal.
Chuseok menjadi bukti kekayaan budaya Korea dan bagaimana tradisi diwariskan dari generasi ke generasi. Perayaan ini menawarkan kesempatan bagi setiap orang untuk merenungkan nilai-nilai luhur kehidupan dan menghargai ikatan keluarga yang kuat.