Health

Alergi Hewan Peliharaan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Memiliki hewan peliharaan memang membawa kebahagiaan, namun bagi sebagian orang, kehadiran mereka bisa memicu alergi. Gejala alergi yang umum muncul, seperti bersin, mata berair, hidung meler, ruam, dan gatal, sering kali muncul saat kita dekat dengan anjing, kucing, atau hewan berbulu lainnya.

Mengapa Alergi Hewan Peliharaan Semakin Sering Terjadi?

Meskipun alergi terhadap tungau debu masih menjadi penyebab utama masalah pernapasan, alergi terhadap hewan peliharaan semakin sering ditemukan. Banyak orang yang menjalani tes alergi menunjukkan reaksi terhadap hewan peliharaan.

Pasien yang alergi biasanya juga mengalami masalah seperti rinitis alergi (hidung sensitif) dan rhinosinusitis (peradangan pada sinus).

Apa Penyebab Alergi Hewan Peliharaan?

Menurut Dr. Gwenda Lowe, ahli bedah hewan, penyebab alergi bukan bulu hewan itu sendiri, melainkan air liur dan sekresi kelenjar sebasea yang dikeluarkan dalam bentuk serpihan kulit. Serpihan kulit ini menempel pada benda-benda berbulu halus.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka alergi terhadap tungau debu, kutu, atau caplak yang menempel pada bulu hewan, bukan hewan itu sendiri. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling sering memicu alergi. Dr. Ker Liang menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh respons sistem imun terhadap protein tertentu pada serpihan kulit, liur, dan sekresi lainnya.

Kucing: Alergen Terkuat

Alergen dari kucing lebih kuat dan dapat menyebabkan reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan dengan anjing. Serpihan kulit mati kucing mengandung protein alergenik yang disebut Fel d 1, yang dapat bertahan lama di udara. Selain itu, bulu kucing lebih kecil dan lengket, sehingga lebih mudah menempel pada kulit dan pakaian. Kucing juga lebih sering membersihkan diri, meningkatkan kemungkinan paparan air liur mereka.

Cara Mengatasi Alergi Hewan Peliharaan

Jika kamu mengalami gejala alergi yang ringan, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu:

1. Gunakan Filter HEPA pada Penyaring Udara

Filter HEPA dapat membantu mengurangi alergen di dalam rumah.

2. Bersihkan Ruangan Secara Rutin

Bersihkan debu, kotoran, dan bulu hewan secara teratur untuk mengurangi paparan alergen.

3. Batasi Akses Hewan Peliharaan ke Area Tertentu

Hindari hewan peliharaan dari kamar tidur atau area lainnya yang sering kamu gunakan.

4. Cuci Tangan dengan Sabun

Cuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan untuk menghilangkan alergen.

5. Sering-seringlah Menyedot Debu

Menyedot debu secara rutin dapat membantu mengurangi kadar alergen di dalam rumah.

6. Jaga Kebersihan Kulit Hewan Peliharaan

Mandikan hewan peliharaan secara teratur dan gunakan produk perawatan yang tepat untuk mengurangi produksi serpihan kulit mati.

Langkah Selanjutnya

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat mengurangi gejala alergi dan tetap menikmati kebersamaan dengan hewan peliharaanmu. Jika gejala alergi tetap berlanjut atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter spesialis alergi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.