:strip_exif():quality(75)/medias/231/7d75a5cc52bc97bed6bf8695500d6e15.jpeg)
Aritmia adalah kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat. Hal ini disebabkan oleh gangguan sinyal listrik yang mengendalikan detak jantung. Gangguan ritme jantung ini dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari palpitasi ringan hingga kondisi serius seperti stroke dan gagal jantung.
Jenis-Jenis Aritmia Jantung
Terdapat dua jenis utama aritmia, yaitu:
1. Takikardia
Detak jantung yang terlalu cepat, melebihi 100 kali per menit. Gejala takikardia meliputi:Palpitasi (jantung berdebar kencang)
Sesak napas
Nyeri dada
Pusing
Kelelahan
2. Bradikardia
Detak jantung yang terlalu lambat, di bawah 60 kali per menit. Gejala bradikardia meliputi:Pusing
Kelelahan
Pingsan
Sesak napas
Kehilangan kesadaran
Penyebab Aritmia Jantung
Berbagai faktor dapat memicu aritmia, di antaranya:
Penyakit jantung koroner: Penyempitan atau kerusakan pembuluh darah jantung dapat mengganggu aliran darah dan aktivitas listrik jantung, meningkatkan risiko aritmia.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat melemahkan jantung dan menyebabkan gangguan ritme.
Diabetes: Diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah, termasuk di jantung, sehingga meningkatkan risiko aritmia.
Gangguan elektrolit: ketidakseimbangan elektrolit seperti kalium dan magnesium dapat memengaruhi aktivitas listrik jantung.
Faktor genetik: Beberapa jenis aritmia dapat diwariskan dari orang tua.
Obat-obatan tertentu: Beberapa obat dapat menyebabkan aritmia sebagai efek samping.
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba: Konsumsi alkohol dan narkoba dapat mengganggu fungsi jantung dan memicu aritmia.
Kadar koffein tinggi: Konsumsi kopi dan minuman berkafein tinggi dapat meningkatkan risiko aritmia.
Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan aritmia.
Gejala Aritmia Jantung
Gejala aritmia bervariasi tergantung pada jenis dan keparahannya. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mengalami gejala yang sangat mengganggu. Gejala umum aritmia meliputi:
Palpitasi (jantung berdebar kencang)
Sesak napas
Nyeri dada
Pusing
Kelelahan
Pingsan
Kehilangan kesadaran
Komplikasi Aritmia Jantung
Aritmia yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:
Stroke: Fibrilasi atrium, jenis aritmia yang paling umum, dapat menyebabkan pembekuan darah di atrium jantung. Jika pembekuan darah terlepas, dapat menyumbat pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Gagal jantung: Aritmia dapat melemahkan jantung dan membuatnya tidak dapat memompa darah secara efisien. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung, yang ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki.
Kematian mendadak: Aritmia yang menyebabkan ventrikel jantung berdetak sangat cepat (takikardia ventrikel) dapat menyebabkan kematian mendadak, terutama pada orang dengan kondisi jantung yang mendasarinya.
Deteksi dan Diagnosis Aritmia Jantung
Jika Anda mengalami detak jantung yang tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis aritmia, seperti:
Elektrokardiogram (EKG): EKG adalah tes non-invasif yang merekam aktivitas listrik jantung. EKG dapat membantu mengidentifikasi jenis aritmia dan menentukan tingkat keparahannya.
Alat event monitor: Alat event monitor adalah perangkat portabel yang dapat merekam aktivitas listrik jantung selama beberapa minggu. Alat ini membantu mendeteksi aritmia yang tidak terjadi secara teratur.
Holter monitor: Holter monitor adalah alat EKG yang dapat dipakaikan selama 24 jam atau lebih untuk merekam aktivitas listrik jantung secara terus menerus.
Ekokardiogram: Ekokardiogram adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambar jantung. Ekokardiogram dapat membantu mengevaluasi fungsi jantung dan mengidentifikasi penyebab aritmia.
Kateterisasi jantung: Kateterisasi jantung adalah prosedur invasif yang melibatkan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah jantung untuk mengukur tekanan darah dan aliran darah di jantung.
Pencegahan Aritmia Jantung
Meskipun tidak semua aritmia dapat dicegah, Anda dapat mengurangi risiko dengan melakukan langkah-langkah berikut:
Menjaga gaya hidup sehat: Makan makanan sehat, olahraga secara teratur, dan hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Mengontrol faktor risiko kardiovaskular: Berkonsultasi dengan dokter untuk mengontrol tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi dini aritmia dan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan aritmia.
Pengobatan Aritmia Jantung
Pengobatan aritmia bergantung pada jenis, keparahan, dan penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
Obat-obatan: Obat-obatan antiaritmia dapat membantu mengatur detak jantung dan mencegah aritmia.
Pacemaker: Pacemaker adalah perangkat kecil yang ditanamkan di dada untuk membantu mengatur detak jantung. Pacemaker digunakan untuk mengobati bradikardia.
Cryoablation: Cryoablation adalah prosedur yang menggunakan suhu sangat rendah untuk membekukan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme. Cryoablation dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis aritmia.
Ablasi radiofrekuensi: Ablasi radiofrekuensi menggunakan panas untuk merusak jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme.
Operasi: Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk mengobati aritmia yang kompleks atau yang tidak dapat diobati dengan metode lain.
Kesimpulan
Aritmia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan memahami penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan, Anda dapat mengurangi risiko dan menjaga kesehatan jantung Anda. Konsultasikan dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang aritmia dan perawatan yang tepat untuk Anda.