:strip_exif():quality(75)/medias/1566/08164752d86783d5e06b683d8eddd077.jpeg)
Disabilitas hadir dalam berbagai bentuk dan memengaruhi kehidupan seseorang dengan cara yang berbeda. Dua jenis disabilitas yang sering disalahpahami adalah disabilitas intelektual dan disabilitas mental. Meskipun sering dianggap sama, kedua disabilitas ini memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab, gejala, dan cara penanganan. Artikel ini akan membahas perbedaan antara keduanya, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua kondisi ini.
Disabilitas Intelektual: Keterbatasan dalam Kemampuan Berpikir dan Belajar
Disabilitas intelektual (ID) adalah kondisi yang ditandai dengan keterbatasan dalam kemampuan intelektual dan perilaku adaptif. Kondisi ini memengaruhi cara seseorang belajar, berpikir, dan memproses informasi. Penyandang ID biasanya memiliki tingkat IQ di bawah rata-rata, kesulitan berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi dengan lingkungan.
Gejala Disabilitas Intelektual:
Keterbatasan dalam kemampuan belajar: Kesulitan memahami konsep abstrak, memecahkan masalah, dan belajar keterampilan baru.
Kesulitan berkomunikasi: Masalah dalam berbicara, memahami bahasa, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Perilaku adaptif yang terbatas: Kesulitan dalam beradaptasi dengan tuntutan sosial, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
Kesulitan dalam keterampilan motorik: Keterlambatan dalam perkembangan motorik dan koordinasi.
Contoh Disabilitas Intelektual:
Sindrom Down: Kondisi genetik yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan intelektual.
Keterlambatan tumbuh kembang: Kondisi yang memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan sosial seseorang.
Sindrom Fragile X: Kondisi genetik yang menyebabkan keterlambatan perkembangan intelektual dan gangguan perkembangan fisik.
Klasifikasi Disabilitas Intelektual:
Berdasarkan klasifikasi American Psychological Association (APA), disabilitas intelektual dibedakan berdasarkan skor IQ:
Ringan (Debil): IQ 55-70
Sedang (Imbesil): IQ 40-55
Berat: IQ 25-40
Sangat Berat: IQ di bawah 25
Mendukung Orang dengan Disabilitas Intelektual:
Kesabaran dan pemahaman: Berikan waktu ekstra untuk belajar dan memahami instruksi.
Lingkungan yang mendukung: Ciptakan lingkungan yang tenang dan bebas dari tekanan untuk membantu mereka berkonsentrasi.
Bahasa yang sederhana: Gunakan bahasa yang sederhana dan instruksi yang mudah dimengerti.
Dukungan dan bimbingan: Berikan bantuan dan bimbingan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti komunikasi, keterampilan sosial, dan kemampuan akademik.
Disabilitas Mental: Gangguan dalam Fungsi Pikiran, Emosi, dan Perilaku
Disabilitas mental mengacu pada gangguan yang memengaruhi fungsi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Kondisi ini meliputi berbagai gangguan seperti gangguan bipolar, depresi, gangguan kecemasan, dan skizofrenia. Penyandang disabilitas mental mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan, dan mengekspresikan pikiran mereka dengan jelas.
Gejala Disabilitas Mental:
Gangguan mood: Perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti depresi, mania, atau kecemasan.
Gangguan pikiran: Kesulitan dalam berpikir jernih, mengingat, dan berkonsentrasi.
Gangguan perilaku: Perubahan dalam pola tidur, nafsu makan, dan aktivitas sosial.
Gangguan persepsi: Halusinasi (mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata) dan delusi (keyakinan yang salah).
Jenis Disabilitas Mental:
Psikososial: Gangguan seperti skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, dan gangguan kecemasan.
Disabilitas Perkembangan: Kondisi yang memengaruhi interaksi sosial, seperti autisme dan ADHD.
Mendukung Orang dengan Disabilitas Mental:
Lingkungan yang aman: Ciptakan lingkungan yang aman dari stres dan tekanan.
Komunikasi yang jelas: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.
Kesabaran dan empati: Bersikap sabar dan empati, dengarkan dengan seksama, dan jangan menilai.
Dukungan profesional: Dorong mereka untuk mendapatkan bantuan profesional dari terapis atau psikiater.
Perbedaan Utama antara Disabilitas Intelektual dan Disabilitas Mental
Perbedaan utama antara disabilitas intelektual dan disabilitas mental terletak pada penyebab dan fokusnya:
Disabilitas intelektual: Memengaruhi kemampuan berpikir dan belajar, sering kali terkait dengan kondisi genetik atau faktor biologis.
Disabilitas mental: Memengaruhi kondisi emosional dan cara berpikir seseorang dalam merespons dunia di sekitar mereka, sering kali dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.
Catatan:
Artikel ini hanya memberikan informasi dasar tentang disabilitas intelektual dan disabilitas mental.
Untuk informasi lebih lanjut dan bantuan profesional, silakan hubungi organisasi terkait atau profesional kesehatan mental.
Sumber:
American Psychological Association (APA)
National Institute of Mental Health (NIMH)
Centers for Disease Control and Prevention (CDC)