:strip_exif():quality(75)/medias/2740/bc6165b19b714d8f9949934df794f17b.jpeg)
Pernahkah Anda merasa terjebak dalam lingkaran tak berujung saat berselancar di media sosial, membaca berita buruk, atau konten yang memicu kecemasan? Terutama saat terjadi peristiwa besar atau krisis, kita seringkali sulit menahan diri untuk tidak terus mencari informasi, meskipun hal itu justru membuat perasaan kita semakin gelisah.
Fenomena ini sering kali terjadi tanpa kita sadari. Jam demi jam terbuang hanya untuk membaca informasi yang membuat suasana hati kita semakin buruk. Semakin sering kita terjebak dalam kebiasaan ini, semakin besar dampaknya pada kesehatan mental kita. Emosi negatif, seperti kecemasan, ketakutan, dan stres, bisa meningkat seiring dengan intensitas kita mengonsumsi berita buruk secara terus-menerus. Fenomena ini dikenal sebagai doomscrolling.
Apa itu Doomscrolling?
Doomscrolling adalah kebiasaan di mana seseorang terus-menerus mengonsumsi dan membagikan informasi, meskipun hal itu membuatnya merasa lelah secara emosional atau berdampak buruk pada kesehatan mental. Kebiasaan ini sering muncul pada masa-masa krisis atau ketidakpastian, seperti saat pandemi global atau gejolak politik. Aliran berita yang terus-menerus bisa terasa sangat membebani, menyebabkan perasaan cemas, stres, dan tak berdaya.
Meskipun penting untuk tetap mengetahui isu-isu penting, doomscrolling bisa berbahaya bagi kesehatan mental. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi waktu yang dihabiskan mengonsumsi konten negatif dan mengambil jeda dari media sosial serta sumber berita untuk fokus pada perawatan diri dan kesehatan mental.
Dampak Doomscrolling terhadap Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa doomscrolling berkaitan dengan kecemasan, keputusasaan, dan distorsi persepsi realitas. Misalnya, sebuah studi menemukan bahwa paparan berita negatif secara terus-menerus dapat memicu kecemasan eksistensial dan ketidakpercayaan, serta berdampak buruk pada kesejahteraan mental, terutama pada Generasi Z.
Mengatasi Doomscrolling: Strategi dan Cara Menghindarinya
Doomscrolling sering kali bersifat kompulsif, membuat pengguna terus menggulirkan konten negatif tanpa sadar. Faktor seperti FOMO (takut ketinggalan) juga berperan dalam mendorong perilaku ini.
Untuk mengatasinya, para ahli merekomendasikan beberapa langkah, antara lain:
1. Tetapkan Batas Waktu Penggunaan Media Sosial
Cara paling efektif untuk menghindari doomscrolling adalah dengan menetapkan batas waktu penggunaan media sosial. Gunakan fitur bawaan di ponsel, seperti pengaturan batas waktu aplikasi atau screen time, untuk membatasi durasi harian Anda dalam mengakses platform media sosial. Dengan menetapkan batas waktu, Anda lebih mudah mengatur kebiasaan mengonsumsi konten negatif dan mencegah terjebak dalam lingkaran informasi yang berlebihan. Membatasi waktu penggunaan juga dapat membantu Anda fokus pada aktivitas lain yang lebih positif dan produktif.
2. Kurasi Feed Media Sosial
Mengikuti akun yang sering memposting berita negatif dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental Anda. Untuk mengurangi dampak negatif ini, cobalah untuk mengkurasi feed media sosial Anda dengan hanya mengikuti akun-akun yang memberikan konten positif, informatif, atau inspiratif. Anda juga bisa memanfaatkan fitur "mute" atau "unfollow" untuk sementara menghentikan konten dari akun-akun yang memicu kecemasan. Dengan begitu, feed Anda akan menjadi lebih sehat dan membantu Anda merasa lebih tenang saat menggunakannya.
3. Ambil Istirahat Secara Teratur
Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, terutama saat situasi sedang penuh dengan berita buruk, dapat membuat stres menumpuk. Oleh karena itu, penting untuk menjadwalkan waktu istirahat secara teratur dari media sosial, terutama saat Anda merasa kewalahan. Anda bisa mencoba untuk tidak menggunakan ponsel selama beberapa jam sehari atau mengambil jeda dari media sosial sebelum tidur. Istirahat dari media sosial dapat membantu meredakan kecemasan dan mengembalikan fokus Anda pada hal-hal yang lebih positif dalam hidup.
4. Latih Kesadaran Diri (Mindfulness)
Ketika Anda merasa mulai terjebak dalam doomscrolling, cobalah untuk lebih sadar dengan bagaimana perasaan Anda saat sedang menggulir konten. Praktik mindfulness atau kesadaran diri dapat membantu Anda lebih peka terhadap dampak emosional yang dirasakan saat mengonsumsi konten negatif. Ketika Anda mulai merasa cemas atau stres, berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan putuskan untuk berhenti menggulir. Dengan melatih kesadaran diri, Anda dapat mencegah kebiasaan doomscrolling menjadi tidak terkendali dan lebih mengendalikan apa yang Anda konsumsi.
5. Alihkan ke Konten Positif
Mengganti konsumsi berita negatif dengan konten yang lebih positif bisa menjadi cara yang efektif untuk menghindari dampak buruk doomscrolling. Cobalah untuk lebih sering berinteraksi dengan konten yang menginspirasi, seperti video motivasi, artikel tentang pengembangan diri, atau hiburan yang menyenangkan. Dengan menyuntikkan lebih banyak konten positif ke dalam keseharian Anda, suasana hati dan perspektif Anda juga akan lebih baik, membantu mengurangi kecemasan dan stres yang diakibatkan oleh berita negatif.
6. Gunakan Aplikasi untuk Melacak Penggunaan Media Sosial
Menginstal aplikasi yang melacak waktu penggunaan ponsel atau media sosial dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran akan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial. Aplikasi seperti ini memungkinkan Anda untuk melihat pola penggunaan media sosial dan memberikan pengingat saat Anda telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Dengan lebih sadar akan waktu yang dihabiskan, Anda dapat dengan lebih mudah mengatur kebiasaan doomscrolling dan fokus pada aktivitas yang lebih bermanfaat.
Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah prioritas. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan dalam mengatasi doomscrolling atau jika kebiasaan ini berdampak buruk pada kesejahteraan Anda.