:strip_exif():quality(75)/medias/2265/92bc07d71ae68fdba3eb7c9cf0855d3d.jpeg)
Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja. Meskipun disleksia tidak memengaruhi kecerdasan, disleksia pada anak dapat menimbulkan tantangan dalam proses belajar dan perkembangan akademis mereka. Sayangnya, masih banyak anak yang tidak terdiagnosis dan mendapatkan bantuan yang tepat.
Memahami Disleksia pada Anak
Disleksia anak bukan masalah kecerdasan, tetapi merupakan perbedaan dalam cara otak memproses informasi. Anak dengan disleksia mungkin memiliki kesulitan dalam mengenali dan memproses suara dalam kata-kata, yang berdampak pada kemampuan membaca, menulis, dan mengeja. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi, rendah diri, dan kesulitan belajar.
Tanda-Tanda Disleksia pada Anak:
1. Kesulitan Berima dan Memahami Bunyi Kata:
Anak mungkin kesulitan mengingat kata-kata berima sederhana seperti "sayur mayur" atau "cerdas tangkas".
Mereka bisa mengalami kesulitan mengenali kata-kata berima atau memecah kata-kata menjadi bunyi sendiri.
2. Perkembangan Bicara yang Lambat:
Anak disleksia mungkin terlambat bicara dibandingkan teman sebayanya.
Mereka kesulitan memproses fonologi, sehingga berdampak pada akurasi dalam memproduksi suara.
3. Kesulitan Belajar dan Menghapal Abjad:
Mengingat susunan huruf atau menghubungkannya dengan bunyi bisa menjadi tantangan buat anak disleksia.
Mereka mungkin kesulitan membedakan huruf yang mirip, seperti "b" dan "d", atau "p" dan "q".
4. Bingung dengan Kata Terkait Arah:
Kata-kata seperti kiri, kanan, naik, turun bisa membuat anak disleksia bingung.
Kebingungan ini seringkali berlanjut hingga dewasa.
5. Bermasalah dengan Memori Jangka Pendek:
Memori jangka pendek juga menjadi tantangan tersendiri bagi anak disleksia.
Mereka kesulitan mengingat informasi baru, seperti nama teman atau instruksi sederhana.
6. Sulit Menjalani Lebih dari Satu Instruksi:
Anak disleksia mungkin kesulitan mengikuti banyak instruksi sekaligus.
Mereka mungkin lupa langkah-langkah tertentu dalam tugas yang kompleks.
Mengenali Kebutuhan Unik dan Mencari Bantuan:
Disleksia pada anak dapat diatasi dengan dukungan dan penanganan yang tepat. Berikut beberapa hal yang dapat membantu anak disleksia belajar dan berkembang:
Kolaborasi dengan Guru: Berbicaralah dengan guru anak tentang kebutuhan mereka dan bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka di kelas.
Terapi Disleksia: Terapi disleksia dapat membantu anak mengembangkan strategi membaca, menulis, dan mengeja yang efektif.
Strategi Pembelajaran yang Disesuaikan: Adaptasi metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan unik anak disleksia, seperti pembelajaran visual atau auditory.
Dukungan Psikologis: Bantu anak mengatasi rasa frustrasi dan rendah diri yang mungkin timbul akibat disleksia pada anak.
Kesimpulan:
Disleksia bukan penghalang bagi kesuksesan. Dengan mengenali tanda-tanda disleksia pada anak dan memberikan dukungan yang tepat, anak-anak disleksia dapat mengatasi tantangan dan meraih potensi mereka. Penting untuk diingat bahwa setiap anak unik dan memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Dengan kerjasama antara orang tua, guru, dan terapis, anak disleksia dapat belajar, berkembang, dan mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.