:strip_exif():quality(75)/medias/1724/d661948ce86c1fb7d8e7e1d1fbc58c5f.jpeg)
Indonesia menduduki peringkat kedua dunia dengan kasus tuberkulosis (TBC) tertinggi setelah India. Berdasarkan data WHO, diperkirakan ada 969.000 kasus TBC di Indonesia, sementara angka notifikasi saat ini mencapai 717.941 kasus. Tuberkulosis resisten obat (TB RO) juga semakin meningkat, menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Anak-anak, dengan sistem imun yang masih berkembang, lebih rentan terhadap infeksi TBC. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada terhadap gejala TBC pada anak sejak dini.
Gejala Tuberkulosis pada Anak
Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai pada anak yang mungkin mengindikasikan tuberkulosis:
1. Kelelahan dan Lemas
Anak yang tampak lesu dan lemas, meskipun sudah mendapatkan asupan makanan yang cukup, bisa menjadi tanda TBC. Kelelahan yang tidak biasa dan persisten bisa menjadi gejala awal penyakit ini.
2. Keringat Malam
Keringat malam yang berlebihan, meskipun anak telah cukup tidur dan tercukupi gizinya, dapat menjadi tanda tubuh melawan infeksi TB. Keringat malam ini biasanya terjadi pada malam hari dan bukan hanya karena suhu ruangan yang panas.
3. Batuk yang Tak Kunjung Sembuh
Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, terutama jika tidak kunjung sembuh dan disertai dahak, patut diwaspadai. Batuk ini bisa menjadi tanda infeksi TBC pada saluran pernapasan.
4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher, ketiak kanan dan kiri, atau selangkangan juga perlu diwaspadai. Pembengkakan ini bisa terjadi karena kelenjar getah bening sedang melawan infeksi TB.
5. Demam Berkepanjangan
Demam yang konsisten selama beberapa waktu, meskipun tidak tinggi, bisa menjadi tanda infeksi TB. Demam ini seringkali tidak disertai gejala lain seperti flu atau pilek.
Cara Mencegah Tuberkulosis pada Anak
Pencegahan tuberkulosis pada anak sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit ini. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) merupakan vaksin yang efektif untuk mencegah TBC. Vaksin ini diberikan kepada bayi baru lahir dan dapat mengurangi risiko infeksi TBC berat.
2. Pola Hidup Sehat
Membiasakan anak untuk menerapkan pola hidup sehat sangat penting dalam mencegah TBC. Berikut adalah beberapa tips pola hidup sehat yang bisa diterapkan:
- Makan makanan bergizi seimbang
- Minum air putih yang cukup
- Istirahat yang cukup
- Olahraga secara teratur
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
3. Hindari Kontak dengan Penderita TBC
Menghindari kontak dengan penderita TBC, terutama dalam waktu lama, sangat penting untuk mencegah penularan. Jika ada anggota keluarga yang menderita TBC, pastikan mereka menjalani pengobatan dan mengikuti anjuran dokter.
4. Rutin Periksa Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama untuk anak-anak, dapat membantu mendeteksi TBC sejak dini. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Menunjukkan Gejala TBC?
Jika anak menunjukkan gejala-gejala TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan dahak, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan diagnosis.
Penting untuk diketahui bahwa deteksi dini TBC pada anak sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah penularan ke orang lain.
Jika anak didiagnosis mengidap TBC, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi anak. Penting untuk menyelesaikan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter agar TBC dapat disembuhkan dan tidak kambuh kembali.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat disembuhkan jika ditangani dengan tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala TBC. Semakin cepat penanganan yang dilakukan, semakin besar peluang kesembuhan anak.