:strip_exif():quality(75)/medias/1604/72be60f0d928fdba18706766b336c9a6.jpeg)
ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi, namun tidak semua ibu dapat memberikan ASI langsung. Bagi ibu yang bekerja, memberikan ASI perah melalui botol susu menjadi pilihan yang tepat. Artikel ini akan membahas panduan lengkap tentang penyimpanan ASI perah untuk ibu bekerja, mulai dari cara menyimpan hingga jangka waktu penyimpanan yang aman.
Menjaga Produksi ASI: Kunci Keberhasilan Menyusui
Ibu bekerja perlu memerah ASI lebih sering untuk menjaga produksi ASI tetap optimal. ASI terakhir yang diperah memiliki nutrisi terbaik untuk bayi. Rutinlah memerah ASI, setidaknya 3-4 kali sehari, bahkan jika bayi tidak langsung menyusu. Hal ini penting untuk merangsang produksi ASI dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI Anda.
Teknik Penyimpanan ASI Perah yang Benar: Jaga Kualitas Nutrisinya
Meskipun ASI perah dapat disimpan, penting untuk menjaga kualitas nutrisinya agar bayi tetap mendapatkan manfaat terbaik. Berikut adalah teknik penyimpanan ASI yang benar:
- Gunakan wadah penyimpanan yang aman dan steril: Pilih wadah penyimpanan ASI yang terbuat dari bahan yang aman untuk makanan dan telah disterilkan. Botol atau kantong plastik khusus ASI perah tersedia di pasaran.
- Bersihkan tangan dan alat: Pastikan tangan dan semua alat yang digunakan untuk memerah dan menyimpan ASI bersih dan steril. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta bersihkan peralatan dengan sabun pencuci botol khusus.
- Label dan tanggalkan: Label setiap wadah penyimpanan ASI dengan tanggal dan waktu pemerahan. Hal ini membantu Anda melacak ASI yang lebih lama dan membantu Anda menggunakan ASI yang lebih baru terlebih dahulu.
Jangka Waktu Penyimpanan ASI Perah: Aturan yang Harus Dipahami
Berikut adalah jangka waktu penyimpanan ASI perah dalam berbagai kondisi. Ingat, semakin lama penyimpanan, semakin berkurang kualitas nutrisinya.
Suhu Ruangan
ASI perah dapat bertahan selama 3-4 jam di suhu ruangan (16-29 derajat Celsius). Jika kondisi lingkungan sangat bersih, ASI dapat bertahan hingga 6-8 jam. Namun, disarankan untuk menghindari penyimpanan ASI dalam waktu lama di suhu ruangan karena risiko kontaminasi.
Cooler Bag
ASI perah dapat disimpan selama 24 jam dalam cooler bag dengan es batu (14-15 derajat Celsius). Metode ini cocok untuk menyimpan ASI perah saat bepergian atau di luar rumah.
Lemari Es
ASI perah dapat disimpan di lemari es selama tiga hari. Pastikan ASI disimpan di bagian belakang lemari es, bukan di pintu lemari es, karena suhu di pintu lemari es tidak stabil.
Freezer
ASI perah dapat disimpan hingga enam bulan di freezer kulkas dua pintu dan hingga 12 bulan di freezer tunggal. Pastikan ASI disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari freezer burn. Setelah dicairkan, ASI tidak boleh dibekukan kembali.
Aturan Tambahan: Hindari Kesalahan Umum
Berikut adalah aturan tambahan yang penting untuk diingat:
- ASI yang sudah dicairkan dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Kualitas ASI dapat terpengaruh jika dibekukan kembali.
- ASI yang sudah diminum dari botol harus habis dalam satu jam. Sisa ASI harus dibuang karena sudah terkontaminasi.
- Hindari menghangatkan ASI dengan microwave karena dapat merusak nutrisi di dalamnya.
Konsultasi dengan Dokter atau Konselor Laktasi: Mendapatkan Pendampingan yang Tepat
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang ASI perah, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka dapat memberikan informasi dan dukungan yang Anda butuhkan untuk memberikan ASI terbaik untuk bayi Anda.
Kesimpulan: Menyusui dan ASI Perah: Kunci Tumbuh Kembang Si Kecil
Memberikan ASI perah membutuhkan perhatian ekstra, namun dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memberikan yang terbaik untuk bayi Anda, meskipun Anda sedang bekerja. ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi dan memberikan manfaat kesehatan yang tak ternilai. Dengan memahami teknik penyimpanan yang tepat, Anda dapat membantu bayi Anda mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI Anda.